Globalisasi sering diartikan sebagai gerakan atau proses revolusioner menyeluruh dan mendunia sehingga mengakibatkan hilangnya batas antar negara serta berkaitan dengan aspek aspek sosial, kebudayaan, ekonomi dan lainnya. Tak jarang gebrakan arus informasi, komunikasi, teknologi, inovasi, kreatifitas, produk, ide dan gagasan serta laju dinamika masyarakat juga ikut meramaikan jagad milenium-atau yang saat ini dikenal dengan era 5.0 society. Berbeda dengan era era sebelumnya yang mengutamakan peningkatan efisiensi produksi dengan mengintergrasikan teknologi seperti IoT, robotika,artificial intelligent(ai) atau kecerdasan buatan dan analitik data, 5.0 society menekankan kolaborasi antara kemampuan manusia atau soft skill dan kecanggihan teknologi. Perkembangan teknologi yang kian maju salah satunya dibuktikan dari semakin meluasnya penggunaan AI atau Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan dalam kehidupan sehari-hari. AI sendiri adalah sebuah simulasi proses kecerdasan manusia yang diterapkan pada mesin, terutama sistem komputer. AI atau kecerdasan buatan dikenal sebagai teknologi yang memiliki potensi besar untuk mengubah kehidupan manusia di masa depan. Saat ini, kecerdasan buatan yang kita gunakan sehari-hari saking banyaknya terkadang orang pun tak sadar akan hal tersebut. AI ini telah menyebar ke berbagai bidang mulai dari otomotif, bisnis, hiburan, pendidikan bahkan kesehatan. Seperti sisten virtual, GPS Navigation, Filter Instagram,Keyboard virtual, Layanan hiburan seperti film, musik, dan aplikasi streaming lainnya, Layanan konsumen virtual atau chatbot, Melakukan pencarian di laman internet, dan Media sosial.
Ada banyak keuntungan yang diberikan oleh AI antara lain efisiensi dalam berbagai sektor seperti perbankan dan kesehatan, memungkinkan otomatisasi tugas-tugas yang repetitif dan rutin,Memiliki ketepatan dan keakuratan dalam mengerjakan tugasnya, Bisa menyimpan data yang tidak terbatas, serta membantu mengurangi biaya dan waktu dalam pengembangan obat. Namun, tak selamanya teknologi memberikan dampak positif nya, ia juga memiliki sisi kerugian lainnya, seperti jumlah pengangguran yang kian meningkat, penggunaan teknologi AI untuk manipulasi informasi dapat merugikan masyarakat, Kehilangan pekerjaan karena banyak tugas yang dapat dilakukan oleh mesin, masalah privasi dan keamanan data, menurunya interaksi sosial, serta memperpetuasi diskriminasi jika dibangun atau dilatih dengan data yang tidak adil.
Dengan Adanya berbagai bentuk kemudahan dan kecakapan teknologi yang semakin mutakhir, manusia juga harus turut mempersiapkan peranan yang dibutuhkan. Mulai dari kecakapan komunikasi, keahlian soft skill maupun hard skill, daya pikir imajinatif, kreatif,solutiif serta inovatif Dengan terus memperhatikan kualitas SDM yang layak dan mampu bersaing di kancah global, sudah seharusnya pemerintah dan lembaga negara turut berperan aktif dalam memperhatikan kesiapan tiap individu dalam menghadapi tantangan era 5.0 Society, baik dalam bantuan finansial, pendampingan, memonitor dan evaluasi pengembangan sumber daya manusia, upaya pelatihan, dan mengadakan diplomasi atau kerja sama antar negara dan sebagainya. Dalam hal ini, tantangan era 5.0 society merupakan suatu isu sosial yang merata bagi semua kalangan. Persaingan di dunia kerja pun semakin tak terelakkan. Alih alih menawarkan kemampuan yang dahulu sangat dibutuhkan, saat ini bisa jadi kemampuan tersebut terancam akibat digantikan oleh aktifitas mesin. Orang orang akan berlomba lomba menyesuaikan bakat, minat serta kemampuan yang dimilikinya, demi mendapatkan posisi penting dengan kapabilitas dan kredibilitas yang mereka miliki. Namun, hal tersebut bukan berarti dijadikan sebagai sebuah tabir penghalang. Justru sebaliknya, tiap individu harus dapat mengikuti dan mempersiapkan segala bentuk tantangan zaman yang semakin berkembang. Dalam hal ini, peranan generasi muda tentu lebih ditonjolkan mereka sebagai pemegang peran strategis pembangun negara atau agent of change, diharapkan mampu melewati tantangan yang ada, dengan bermodalkan daya pikir kritis, inovatif,kemampuan problem solving yang kompleks, multikultural, adaptif serta kreatif.
Jika melihat sekilas, tantangan generasi muda saat ini, dipengaruhi oleh bebrapa faktor diantaranya terlalu banyak inforamasi yang bertebaran, jumlah generasi pendidikan yang tidak seimbang, krisis moralitas, korupsi, krisis ekonomi dan bahan pangan, kebijakan pemerintah, kuarangnya lapangan pekerjan yang intensif dan efektif, kekurangpastian terhadap masa depan.
Komentar
Posting Komentar